UNDO

Suatu teguran , nasihat, dan masukan buat diriku yg sekarang sedang dalam pergumulan.....hendaknya menjadi suatu yg bermanfaat buat kita semua

thx
GBU
===================================================================
Bacaan: Roma 6:15-23
Apakah kita akan berbuat karena kita ... di bawah kasih karunia?- Roma 6:15


Teringat masa kecil saya ketika belajar menulis. Karena masih belajar, terang saja banyak kesalahan di sana sini. Namun tak perlu kuatir, saya punya karet penghapus yang akan selalu siap menghapus tulisan yang keliru. Dari cerita sederhana ini, ijinkan saya bertanya sesuatu kepada Anda. Apakah dengan saya memiliki karet penghapus, itu berarti saya akan menulis dengan asal dan ngawur saja? Saya bukan orang yang bijak seandainya saya menulis dengan asal saja mentang-mentang saya memegang karet penghapus. Memiliki penghapus bukan berarti membuat kita sembrono dalam menorehkan tulisan. Penghapus tidak diciptakan untuk mendorong kita jadi ngawur dan asal saja dalam menulis.

Di dalam sebuah program komputer, kita akan mengenal istilah undo. Undo akan sangat menolong pada saat kita melakukan kesalahan. Hanya dengan meng-klik icon undo, maka komputer akan kembali pada posisi semula, yaitu posisi sebelum kita melakukan kesalahan. Fasilitas undo akan memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Lalu apakah dengan ada fasilitas ini, saya akan menggunakan komputer saya dengan sembrono juga?

Saya langsung teringat dengan beberapa orang Kristen yang secara sembrono jatuh bangun dalam dosa yang sama hanya karena berpikir bahwa darah Yesus akan dengan mudah menyucikannya lagi. Bukankah ini seperti orang yang menulis dengan ngawur karena berpikir ada penghapus yang siap memperbaiki kesembronoannya? Sikap yang seperti ini sama sekali tidak menghargai darah Kristus, sebaliknya ia seolah-olah bisa mempermainkan Tuhan dengan gampangnya.

Kasih karunia dan pengampunan yang selalu Tuhan berikan bukan berarti kesempatan bagi kita untuk hidup sembrono dan jatuh bangun dalam dosa. Paulus pernah menegur jemaat di Roma hanya karena mereka berpikir bahwa hidup di bawah kasih karunia membuat mereka bisa berbuat dosa sebebas-bebasnya. Padahal dengan hidup di bawah kasih karunia seharusnya kita makin berhati-hati dengan hidup kita ini. Pengampunan yang Tuhan sediakan bagi kita sebenarnya untuk menyempurnakan hidup kita sampai seperti Kristus, bukannya kita menyalahgunakan pengampunan Tuhan itu sebagai alat untuk memuaskan nafsu dan kedagingan kita belaka.

Hidup di bawah kasih karunia bukan berarti kesempatan bagi kita untuk berbuat dosa.



» Renungan ini diambil dari Renungan Harian Spirit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Hal yang Kurindu

Kami Perlu Kau Tuhan

Ku tak akan menyerah