Renungan : Peranan Suami dalam Pernikahan Kristen

SUAMI DALAM PERNIKAHAN KRISTEN

Efesus 5: 25
Hai, suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerah kan diriNya baginya.

1. KASIH YANG RELA BERKORBAN
Tanggung jawab pertama dari seorang suami dalam pernikahan adalah mengasihi istrinya. "Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia."  (Kol 3:19).
Kasih ini adalah kasih yang terus memberi meskipun tidak menerima imbalan. Kasih ini hanya mencari apa yang baik bagi yang dikasihinya, tanpa mempedulikan biaya dan pengorbanan secara pribadi. Sbgmn kesatuan pernikahan
Kita bisa mengerti dengan lebih baik bagaimana suami hendaknya mengasihi istrinya dgn kesungguhan hatinya

2. PEMELIHARAAN DAN PERLINDUNGAN
Efesus 5:28-29   Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Suami dikatakan harus memberikan kepada istrinya perhatian yang sama seperti kepada tubuhnya sendiri. Hal ini termasuk menyedia kan materi, makan dan kebahagiaan pada sang istri. Daftarlah kebutuhan yang dimiliki istri Anda; secara fisik, sosial budaya, emosi, dan rohani.

3. PENGHARGAAN DAN PENGHORMATAN
"...hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang."(1Pet 3:7).
Para suami seharusnya tidak merendahkan, mengejek dan berbicara kasar terhadap istri di hadapan orang banyak. Baik secara pribadi maupun di hadapan umum, seorang suami harus menunjukkan hormat & pengharga an kepada istrinya. Suami yang gagal untuk mengasihi dan memberikan perhatian terhadap istrinya, doanya akan terhalang.

4. KEPEMIMPINAN

"...Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh." (Ef 5:23)
Alkitab tidak menekankan kekuasaan secara diktator, melainkan  kepemimpinan. Menjadi kepala keluarga tidak berhubungan dengan kelemahan atau kekuatan. Kepala keluarga adalah kedudukan pelayanan yang khusus supaya suatu pernikahan boleh berkembang dan bertumbuh. Sang suami memberikan contoh dari kehidupan Ilahi.
"...pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;...Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yos 24:15)
Pelajarilah bagaimana Yosua memberikan kepemimpinan secara rohani kepada keluarganya Kepemimpinan rohani termasuk memberikan nasihat dan petunjuk berdasarkan firman Allah. Sang suami memimpin dalam membuat keputusan di keluarga. Dia melibatkan istrinya dalam doa & dalam usaha pencapaian persetujuan. Kepemimpinan adalah suatu tanggung jawab yang berat bagi seorang suami. Dia tdk bisamenanggung nya sendiri. Kunci untuk menjadi pemimpin di rumah disebutkan dalam: "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbul kan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh."

5. SUKACITA DAN BERKAT
Dari beratnya tanggung jawab yang dibebankan atas suami, sangat mungkin baginya untuk menyerah dan melupakan bahwa Allah bermaksud mengadakan pernikahan untuk kebaikan&kesukaan Ketika pernikahan dilaksanakan sesuai dengan rencana Allah - yaitu dengan kasih, perhatian, kelembut an, penghargaan dan penghormatan, upahnya adalah sukacita dan berkat-berkat.
Seorang yg percaya harus memberi berkat supaya dpt menerima berkat dari Tuhan.
Seorang suami hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri:
1. Apakah kelebihan istri yang bisa saya puji?
2. Dengan cara apa saya bisa menjadi berkat bagi dia?
3. Dalam hal apa saya bisa berterima kasih kepada istri saya?
4. Dalam kehidupan istri saya, hal khusus apa yang harus saya doakan agar Tuhan memberkatinya?.      

Tuhan Yesus Memberkati ๐Ÿ™๐Ÿ™
*copaste Ps Boby Butar*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Hal yang Kurindu

Kami Perlu Kau Tuhan

Ku tak akan menyerah