Hukum Ekonomi Tuhan
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan (Amsal 11:24)
Untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam bisnis atau usaha, maka kita harus memikirkan pengeluaran sesedikit mungkin, sebab ini adalah hukum ekonomi yang mendunia. Memang dalam setiap usaha, bisnis, dan pekerjaan, orang dengan sedemikian rupa akan berhemat demi keberlangsungan dan keuntungan yang lebih besar. Namun hukum ini sangat berbeda dengan hukum ekonominya Tuhan. Ia memberikan jaminan keberkatan kepada mereka yang memberi dengan limpah, baik pada sesama dan terutama untuk pekerjaan Tuhan.
Memang sangatlah sulit bagi seseorang "berani" berkorban untuk pekerjaan Tuhan. Begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan, sehingga timbullah pikiran takut kekurangan tatkala memberi buat pekerjaan Tuhan. Tahukah Anda bahwa iblis selalu menaburkan benih-benih ketakutan seperti ini, sehingga kita memiliki pikiran yang sempit? Akal atau pikiran semacam inilah yang seringkali membuat berkat Allah terhalang. Terkadang kita juga sempat berpikir kalau "memberi" hanya akan menjadikan gereja dan pendeta kaya. Pikiran seperti itu berasal dari iblis, sebab iblis senang bila umat Tuhan tidak suka memberi. Iblis tahu betul jika kita tidak memberi, maka Tuhan tak akan memberkati.
Marilah belajar berubah dan mulailah berpikiran luas dalam hal memberi. Begitu banyak janji Allah kepada mereka yang memberi dengan sukacita (II Korintus 9:6-8). Mungkin saat ini Anda jarang bahkan tidak pernah memberi untuk pekerjaan Tuhan. Mintalah pemulihan dari Allah dan kekuatanNYA, sehingga Anda diberikan kemampuan untuk memberi dengan sukacita. Percayalah, saat Anda melakukan hal ini, maka Anda akan menjadi orang yang paling berbahagia dan akan penuh dengan keberkatan dari Allah. Hukum ekonomi Tuhan berlangsung sepanjang sejarah hidup manusia. Jadi, terhadap Tuhan jangan hitung-hitungan, sebab yang akan rugi adalah diri kita sendiri.
Tidak akan pernah menjadi miskin jika kita memberi dengan sukacita untuk pekerjaan Tuhan
Sumber: Healing edisi Juli
=========================
Untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam bisnis atau usaha, maka kita harus memikirkan pengeluaran sesedikit mungkin, sebab ini adalah hukum ekonomi yang mendunia. Memang dalam setiap usaha, bisnis, dan pekerjaan, orang dengan sedemikian rupa akan berhemat demi keberlangsungan dan keuntungan yang lebih besar. Namun hukum ini sangat berbeda dengan hukum ekonominya Tuhan. Ia memberikan jaminan keberkatan kepada mereka yang memberi dengan limpah, baik pada sesama dan terutama untuk pekerjaan Tuhan.
Memang sangatlah sulit bagi seseorang "berani" berkorban untuk pekerjaan Tuhan. Begitu banyak hal yang harus dipertimbangkan, sehingga timbullah pikiran takut kekurangan tatkala memberi buat pekerjaan Tuhan. Tahukah Anda bahwa iblis selalu menaburkan benih-benih ketakutan seperti ini, sehingga kita memiliki pikiran yang sempit? Akal atau pikiran semacam inilah yang seringkali membuat berkat Allah terhalang. Terkadang kita juga sempat berpikir kalau "memberi" hanya akan menjadikan gereja dan pendeta kaya. Pikiran seperti itu berasal dari iblis, sebab iblis senang bila umat Tuhan tidak suka memberi. Iblis tahu betul jika kita tidak memberi, maka Tuhan tak akan memberkati.
Marilah belajar berubah dan mulailah berpikiran luas dalam hal memberi. Begitu banyak janji Allah kepada mereka yang memberi dengan sukacita (II Korintus 9:6-8). Mungkin saat ini Anda jarang bahkan tidak pernah memberi untuk pekerjaan Tuhan. Mintalah pemulihan dari Allah dan kekuatanNYA, sehingga Anda diberikan kemampuan untuk memberi dengan sukacita. Percayalah, saat Anda melakukan hal ini, maka Anda akan menjadi orang yang paling berbahagia dan akan penuh dengan keberkatan dari Allah. Hukum ekonomi Tuhan berlangsung sepanjang sejarah hidup manusia. Jadi, terhadap Tuhan jangan hitung-hitungan, sebab yang akan rugi adalah diri kita sendiri.
Tidak akan pernah menjadi miskin jika kita memberi dengan sukacita untuk pekerjaan Tuhan
Sumber: Healing edisi Juli
=========================
Komentar