TERGESA MEMBAWA CELAKA

Alkisah pada masa Dinasti Song ada seorang petani yang tidak sabar. a merasa
padi di sawahnya tumbuh sangat lambat. Akhirnya ia berpikir, "Jika saya
menarik-narik padi itu ke atas, bukankah saya membantunya bertumbuh lebih
cepat?" Lalu ia menarik-narik semua padinya. Sampai di rumah, dengan bangga
ia bercerita kepada istrinya bahwa ia baru saja membantu padinya bertumbuh
lebih cepat. Keesokan harinya ia pergi ke sawah dengan bersemangat, tetapi
betapa kecewanya ia ketika melihat bahwa semua padi yang kemarin ditariknya
ke atas sudah mati. Karena tidak sabar, "usahanya untuk membantu" malah
membuatnya rugi besar.

Demikian pula dengan Saul, raja Israel. Sebelum Saul maju berperang ke
Gilead melawan bangsa Filistin, Samuel sudah berpesan bahwa ia akan datang
kepada Saul untuk mempersembahkan korban. Samuel meminta Saul menunggu ia
datang untuk memberi instruksi (1 Samuel 10:8). Namun, Saul tidak
mengindahkan perintah Samuel maupun hukum Tuhan. Ia tidak sabar menunggu
Samuel. Ia lebih takut ditinggalkan rakyatnya daripada takut kepada Tuhan.
Ketidaksabarannya membawa dampak yang fatal, Tuhan menolaknya sebagai raja
(1 Samuel 13:14).

Dalam hidup ini, kita juga acap kali tidak sabar menunggu waktu Tuhan.
Ketika pertolongan Tuhan rasanya tak kunjung tiba, jangan tergesa mengambil
jalan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah kerap mendatangkan masalah baru
yang lebih besar! Akar ketidaksabaran adalah tidak percaya. Jika kita
sungguh-sungguh percaya Allah lebih dari mampu menolong, kita akan menanti
Dia dengan sabar. -- GS

~~ DALAM HIDUP ORANG YANG SABAR  SELALU ADA BANYAK KESEMPATAN UNTUK ALLAH
BERKARYA ~~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Hal yang Kurindu

Kami Perlu Kau Tuhan

Ku tak akan menyerah